PEMIMPIN YANG EFEKTIF (Bagian II)

>> Friday, August 1, 2008

Kesulitan yang terjadi untuk menjadi pemimpin yang efektif seringkali berasal dari internal/pribadi pemimpin tersebut. Tanda-tanda ketidakmampuan seseorang sebagai pemimpin akan terlihat ketika dia menerapkan model one man show. Hal ini akan menyebabkan dia terjerembab karena tidak mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya (sabotase bawahan). Segala keputusannya tidak dijalankan sebagaimana mestinya baik melenceng dari sasaran maupun keterlambatan dari jadwal yang ditentukan. Hal ini terjadi karena sang pemimpin tidak mampu menjaga interpersonal relationship yang baik antara dirinya dengan bawahan, antara bawahan dengan bawahan maupun sesama koleganya. Karena itu seorang pemimpin harus menguasai lingkungan atau komunitas yang dipimpinnnya sehingga membuat mereka menyerahkan diri di bawah pengaruh sang pemimpin. Ini sangat penting karena di milenium ketiga dipenuhi dengan orang-orang yang sadar dengan kualitas, proporsional, profesional, dan cenderung menolak primodialisme. Jadi kepemimpinan model hero leaders tak akan laku lagi saat ini dan dimasa mendatang.

Satu hal lagi yang penting diperhatikan untuk menjadi pemimpin yang efektif, yaitu kesadarannya bahwa semua problem atau masalah yang terjadi bersifat kontekstual dan membutuhkan pendekatan yang berbeda, walalupun ada beberapa masalah yang memiliki kesamaan tetapi dapat dipastikan nmemiliki ciri khasnya masing-masing. Artinya pemecahan masalah yang diambil tidak dapat mengacu secara saklek pada suatu theori saja, tetapi lebih aplikatif dan dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Pemisalan yang sangat arif untuk menggambarkan hal ini adalah bahwa tidak ada kunci yang dapat membuka semua pintu, bahkan kunci inggris pun tak akan bisa membuka buku harian seorang anak.

Artinya seorang pemimpin tidak boleh terfokus pada problem oriented tetapi pada problem solving, yakni bagaimana menyelesaikan masalah dengan pendekatan-pendekatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan kebersamaan dalam menyelesaikan setiap persoalan (team work). Bekerja secara bersama-sama dalam suatu tim (team work) akan jauh lebih bermanfaat dan efisien jika dibandingkan bekerja sendiri.

Kesimpulan dari semua usulan di atas adalah ternyata memang tidak mudah menjadi seorang pemimpin yang efektif. Semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin, tetapi tidak semua orang dapat menjadi pemimpin, dan akan lebih sedikit lagi orang yang dapat menjadi pemimpin yang efektif. Namun di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, maka usaha dan kerja serta upaya untuk terus belajar dan berbuat yang terbaik merupakan cara yang dapat ditempuh untuk menjadi pemimpin yang efektif.

Read more...

  © Blogger template Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP